Sampah di Tangan Ibu-ibu PKK Desa Randupitu Bisa Disulap Jadi Barang Unik dan Bernilai Ekonomis
Tidak semua barang yang tak berguna harus dibuang. Dengan sentuhan tangan-tangan kreatif ibu-ibu PKK Desa Randupitu, sampah yang sudah tak berguna pun bisa disulap menjadi barang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Bunga Plastik, Tas, tempat tisu, dompet, dan beberapa kerajinan lain berhasil diproduksi ibu-ibu PKK Desa Randupitu. Barang-barang untuk rumah tangga itu selain dipakai sendiri juga sudah banyak dijual di pasaran.
“Semua dari hasil daur ulang sampah,” ungkap Ely Rosida, anggota PKK Pokja II Desa Randupitu di sela acara rutinan Paguyuban PKK yang digelar di Pendopo Desa Randupitu. Kegiatan Paguyuban PKK kali ini Minggu (10/04) dari Pokja II yang di ketuai oleh Ibu Hartini dengan Bidang Pendidikan dan Kreatifitas.
Selain itu juga ada Istri dari perangkat desa mengaku biasa memanfaatkan limbah plastik dan mika untuk membuat kerajinan tangan.
“berawal dari hoby membuat bunga dari plastik ternyata hasilnya di nilai bagus dan banyak yang pesan, “membuatnya tidak sulit butuh senang dan telaten saja”, saat ini bisa mengajak ibu – ibu PKK yang lain kalau pingin belajar. Menurut dia, sampah plastic ini banyak, tapi juga harus dipilah pilah karena tidak semua plastic bisa di pakai.
“Ini buktinya, bagus kan,” kata Li’anah sambil menunjukkan bunga hasil daur ulang sampah Plastik yang berhasil dikerjakannya bersama ibu-ibu PKK lain yang ikut dalam kegiatan tersebut. Barang-barang hasil kerajinannya, selain untuk dipakai sendiri juga sudah dijual ke berbagai kalangan. Hanya saja, pemasarannya sejauh ini baru sebatas kepada teman atau warga sekitar saja. Kendati demikian, dia dan ibu-ibu tersebut tetap senang karena sampah yang biasanya terbuang malah bisa menambah penghasilan.
“Kedepan, kami berharap bisa ikut kegiatan promosi seperti pameran dan sebagainya. Untuk meningkatkan penjualan hasil kerajinan ibu-ibu PKK,” harapnya kepada KIM GEMPAR. Kegiatan daur ulang sampah ini dengan diikuti oleh kurang lebih 55 orang peserta kader PKK se- Desa Randupitu.
“Sampah merupakan masalah klasik yang sering terjadi, terutama di pedesaan. namun sampah bisa bermanfaat jika kita bisa mengelola dengan baik dan berkawan dengan sampah,” ujar Ely Rosdia yang mewakili Ketua Pokja Ibu Hartini, di sela acara.
Yang dimaksud berteman dengan sampah, kata dia, adalah bagaimana ibu-ibu bisa memanfaatkan dan mengelola sampah untuk mendapatkan manfaat langsung dari sampah.
“Jadi Limbah sampah bisa bernilai ekonomis jika dikelola dengan baik. Seperti sekarang ini sampah yang seharusnya di buang, ternyata di tangan ibu-ibu kader PKK mampu dijadikan beraneka ragam barang bermanfaat,” papar istri Anggota BPD Desa Randupitu Suhardi tersebut. Selain itu, masih kata dia, di Desa Randupitu selama ini sudah sebagian besar sampah bisa dimanfaatkan dan dikelola oleh masyarakat dengan membentuk Bank Sampah.(dyn)