Rumah Desa Sehat (RDS) berinovasi melalui Program Si centring
Upaya pemerintah desa dalam percepatan penurunan angka stunting di desa Randupitu melalui Program si Centring yang di luncurkan oleh Rumah Desa Sehat merupakan upaya dan inovasi agar masyarakat memahami tentang pentingnya kesehatan balita, dan ibu menyusui. Kegiatan rutin RDS Kamis (17/03/22), bertempat di gedung Paud Anggrek Desa randupitu Rumah Desa Sehat kembali menggelar program “Si Centring” (Asi Lancar Atasi Stunting). Kegiatan tersebut merupakan sarana edukasi dan pemberian PMT pemulihan untuk ibu menyusui. Sebanyak 20 ibu menyusui mengikuti kegiatan tersebut.
Permasalahan yang di himpun oleh petugas Kesehatan Desa di RDS adalah Kesulitan dalam memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif menjadi masalah utama bagi ibu menyusui, banyak faktor pemicu salah satunya karena orang tua (ibu ) bekerja sebagai karyawan perusahaan sehingga pemberian Asi kepada balita terabaikan.
Pemberian ASI Eksklusif merupakan keuntungan awal bagi balita untuk memperkuat daya imunitas. Program Asi eklusif ini merupakan sarana yang diberikan supaya ibu menyusui teredukasi mengenai pentingnya ASI. Kegiatan yg diusung dari pentingnya pemberiaan Asi kepada bayi dengan program si centring ini bertujuan agar ibu mendapatkan penyuluhan dan paham manfaat ASI, ibu juga mendapatkan informasi tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD), perawatan payudara seperti pijat oksitosin, tehnik memerah, menyimpan ASI serta Pemberian PMT untuk ibu menyusui. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu menyusui untuk menyukseskan ASI eksklusif.
terpantau dari tim Kim Gempar Para ibu antusias menyimak materi mengenai pentingnya kecukupan gizi untuk ibu menyusi dan cara menyusui yang benar.
Materi yang di sampaikan oleh Ibu Rini Dewi N. W. selaku bidan desa fokus terhadap cara pemberian asi dan manfaat ASI eklusif.
ASI ini adalah makanan bagi bayi yg paling eksklusif, kenapa? karena dalam asi terdapat banyak vitamin dan sumber asupan makanan yang di butuhkan oleh bayi. Jika Asupan gizi bayi tidak terpenuhi maka bayi tersebut bisa beresiko stunting. Dan langkah untuk percepatan penurunan stunting di desa Randupitu sudah cukup baik, akan tetapi angka stunting memang tidak dapat di turunkan dengan cepat ini dikarenakan sulitnya untuk merubah pola pikir masyarakat sekitar yang belum sadar akan pentingnya asupan gizi yang tepat. Ujar Bu Rini.
Sedangkan program RDS juga mendapat tanggapan positif dari pendamping kecamatan Eko Subekti dalam sambutannya, RDS ini merupakan program desa yang paling dekat dengan masyarakat di harapkan dengan adanya RDS, stunting yang menjadi masalah besar saat ini mampu berkurang melihat desa randupitu masih tinggi angka stuntingnya.
”RDS dengan program Si Centing ini merupakan kolaborasi dan kerjasama antara ibu balita dan petugas kesehatan desa dalam rangka mengurangi angka stunting” ucap eko subekti.
Kegiatan yg juga di hadiri oleh wakil dari pemrintahan desa dan BPD ini adalah harapan desa Randupitu lebih baik lagi dan mampu memberi solusi bagi balita stunting,
Ketua RDS Dwi Ratnawati mengatakan, kami sangat mendukung kegiatan positif seperti ini, stunting memang perlu penanganan yang tepat agar desa kita bisa menjadi zero stunting maka dari itu kami akan memfasilitasi dan memberi dukungan penuh terhadap program – program Kesehatan di desa Randupitu, ungkap Dwi Ratnawati selaku ketua RDS.
oed